Ubaid memintaku untuk terus mendakwahi ibuku sampai beliau mau menerima syariat ta’addud. Diapun melakukan hal yang sama pada istrinya. Meyakinkannya untuk rela berbagi denganku.
Pelan namun pasti, ibuku akhirnya luluh. Beliau tidak lagi mencaci pelaku polygamy, apalagi setelah kuterangkan tentang hukum menolak syari’at atau mengingkari ayat AlQuran. Begitulah ibuku, menentang di awal, kemudian luluh setelah hujjah di tegakkan. الحمد لله . Semoga beliau selalu dalam lindungan dan rahmat-NYA.
Kusampaikan kabar gembira itu pada ubaid lewat sebuah pesan singkat. Dibalasnya dengan “Alhamdulillaah, insya Allah liburan musim panas ini, ana akan menikahi anti”. Senang hatiku tak terkira.
Empat bulan masa penantian terasa begitu lamaaaa.. Tertatih menjaga hati.. Karena memang cara ta’aruf kami tidak sepenuhnya benar.. Kami sering berkomunikasi lewat chat, telpon, dan sms.. Astaghfirullaah..
Halaman 1 2 3 4 5
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://ift.tt/1Cwarlm
0 Response to "Ukhti... Izinkan Aku Jadi Bagian Cinta Suamimu"
Post a Comment